Bacalah dengan seksama!
“Jadi, kita akan kuburkan dia di Sirnaraga?” katanya pelan-pelan, setengah ditunjukan kepada dirinya sendiri. Sholeha tidak bisa menjawab. Ia mesti berpikir panjang. Ia mau mnegtakannya, tapi Ia segera ingat pada yang lain. “tapi, kita sudah kawinkan dia. Dan dia sekarang sudah jadi istri Sumarto. Apa yang akan dikatakan oleh Sumarto?”. Pikirannya makin tidak enak kalau mengingat soal itu. Ia memang sudah keberatan ketika suami Sholeha dipanggil orang dari kampung Sawah untu mngobati Pak Murad. Sebagai mantra kesehatan di sekitar situ memang tidak ada dokter. Suami Sholeha sering siminta petolongan. Namun ia tahu betul Pak Murad ayah Murni. Murni sekarang menjanda karena suaminya meniggal dunia. Suami Sholeha salimg mencintai dengan Murni ketika sedang bujang dan gadis. Mereka tak dpat melaksanakan maksud hatinya sebab Murni dipaksa kawin.
53. Penyebab terjadinya konflik kutipan cerpen tersebut adalah …
a. suaminya mengobati Pak Murad yang sakit
b. suaminya serig diminta pertolongan karena tidak ada dokter
c. sholeha tidak dapat menentukantempat penguburan anaknya
d. suaminya akan bertemu dengan Murni anak Pak Murad
e. Murni yang pernah dicintai suaminya sudah menjanda
Semua siswa yang bersekolah di SMA Negeri 6 Bandung, memiliki hak untuk mendapatkanpelajaran tambahan dari guru. Rita merupakan siswa baru di SMA Negeri 6 Bandung.
54. Kalimat yang tepat untuk melengkapi silogisme di atas adalah …
a. Rita tidak berhak mendapat pelajaran tambahan karena dia siswa baru
b. Rita pasti akan mendapatkan pelajaran tambahan
c. Rita memiliki hak untuk mendapat pelajaran tambahan
d. Rita ingin mendapat pelajaran tambahan
e. Rita tidak mungkin mendapat pelajarn tambahan.
“Arkian maka tengah Perdadna Menteri Tusataputi duduk berkata-kata dengan Raja Gungkana Dewa itu. Maka tiba-tiba Candra Hasan pun datanglah duduk bersama-sama dengan Raja Gungkana Dewa itu. Maka Perdana Menteri Gungkana Dewa heranlah.”
“Alkisah maka tersebutlah perkataannya Candra Hasan duduk dengan tangisnya itu seseorang dirinya di tengah hutan padang pada malam itu. Arkian maka ngerilah hatinya itu. Maka beberapa pun dicarinya akal hendak beradu itu tiadalah boleh beradu, dari sebab tersengatlah perihnya akan jarinya itu sudah terkerat. (hikayat Candra Hasan)
55. Unsur intrinsik yang menonjol pada cuplikan hikayat di atas adalah…
a. gaya bahasa
b. latar
c. penokohan
d. sudut pandang
e. alur
Cermati kutipan puisi berikut dengan seksama!
Andai esok tak ada lagi mentari
Arah langkah berhenti seketika
Langit berubah warna kelabu
…
bunga-bunga mendadak layu
56. Kalimat bermajas untuk melengkapi bagian rampung di atas adalah…
a. Pembawa berita bercerita
b. Udara dingin sekali
c. Tanpa lentera akan gelap sekali
d. Angin dan embun pagi berhenti menyapa
e. Gerimis pun mulai reda lagi
57. Suasana yang tercermin dari puisi di atas adalah…
a. kebhagiaan
b. keantusiasan
c. keputusasaan
d. kesedihan
e. semangat menyambut hari esok
58. Bacalah penggalan cerita berikut dengan seksama!
(1)Aku fikir aku telah tertidur beberapa jam karena pengaruh sampanye dan letusan-letusan bisu dalam film itu. (2)Lalu ketika aku terbangun, kepalaku terasa terguncang-guncang.(3) Aku pergi ke kamar mandi. (4)Dua dari tempat duduk di belakangku diduduki wanita tua dengan sebelas kopor berbaring dengan posisi yang sangat tidak karuan. (5)kacamata bacanya dengan rantai manik-manik beradu di atas lantai dan sesaat aku menikmati kedengkianku untuk tidak mengambilnya.
Kalimat yang tepat untuk menyambungkan kalimat keempat dan kelima adalah…
a. Seperti mayat yang terlupakan saat perang
b. Melakukan hal yang tidak berguna
c. Ruangan di sekitarnya berantakan
d. Seperti hendak memuntahkan sesuatu
e. Tidak peduli pada orang lain
59. Dari kutipan cerpen di atas kalimat pengganti untuk nomor 3 agar menjadi kalimta yang padu adalah…
a. Aku melihat ke sekitarku
b. Aku berputar-putar mencari makanan
c. Tak aku menemukan sesuatupun di sana
d. Lalu aku pulang
e. Akupun pingsan
60. Bacalah kutipan resensi berikut dengan seksama
cerita ini baik dan midah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang actual dan sering kita jumpai sehari-hari.
Semuanya dapat diterima akal sehat dan todak membosankan. Pengarang menjelaskan secara panjang lebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi, ceritanya tidak kabur. Sayang pengarang sering mengulang-ulang kisah sedih. Dalam satu buku, mungkin lebih dari empat kisah.
Kalimat resensi yang mengungkapkan kekurangan buku adalah…
a. Cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan
b. Karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang
c. Kebosanan dapat diatasi oleh pembaca
d. Sayang, pengarang sering mengulang-ulang kisah tentang kesedihan
e. Cerita diungkapkan selayaknya cerita biasa
Barangkali bukan suatu kebetulan bila Linus Suryadi AG menyelesaikan lirik prosanya, Pengakuan Pariyem, pada tanggal 28 Oktober 1980. Barangkali bukan suatu kebetulan juga bila Romo Y.B.Mangunwijaya menghadiahkan romannya, Burung-Burung Manyar, kepada saya dengan coretan “kagem Dimas Umar Kayam…” pada tanggal 17 Agustus 1981.
Apa yang “suatu kebetulan” dengan tanggal-tanggal tersebut? Kecuali bahwa tanggal-tanggal tersebut adalah tanggal-tanggal yang dianggap “keramat” oleh bangsa Indonesia. Apa karena sukses kedua buku tersebut yang telah berhasil memikat perhatian begitu banyak pembaca dalam waktu yang begitu singkat? Bukan. Tanggal keramat suatu bangsa bukankah tidak relevan dengan sukses penjualannya buku-buku? Tanggal-tanggal keramat itu jadi relevan karena warna dan gaya yang unik dari kedua buku itu…
(Multilingualisme…:Umar Kayam)
61. Simpulan isi yang tepat penggalan esai di atas adalah…
a. tanggal-tanggal yang dianggap keramat oleh Umar Kayam
b. kesuksesan sebuah buku ditentukan oleh kekeramatan tanggal
c. pengakuan Pariyem dan burung-burung manyar merupakan buku yang memilki warna dan gaya yang unik
d. bangsa Indonesia memiliki budaya mengeramat tanggal-tanggal tertentu
e. ada kolerasi tekat antara tanggal-tanggal dan penyelesaian dan kesuksesan sebuah buku
Bacalah artikel di bawah ini!
BANDUNG, (PRLM).- Antrean panjang dari jalur Jl Pasirkoja yang menuju perempatan Jl Sukarno Hatta Bandung karena mengalami macet panjang, akibat banjir besar yang semakin menjadi-jadi pada titik pertemuan perempatan jalan tersebut, Jumat (20/11) petang sampai Magrib. Akibatnya, antrean hampir sepanjang 1,5 km terjadi di Jl Pasirkoja dan antrean sepanjang ratusan meter kembali terjadi di Jl Sukarno-Hatta sebelah Barat.
Sejumlah pengguna jalan maupun pengelola perkantoran yang kebanjiran, umumnya mengeluhkan buruknya sistem pembuangan air di sepanjang jalan dan pemukiman yang dinilai tak memadai di sepanjang jalur bersangkutan. Selain itu, buruknya sistem sanitasi dan tak tertibnya dalam pembuangan sampah di jalur pemukiman, menjadi salah satu penyebab semakin parahnya situasi banjir. (A-81/das)***
62. Kalimat yang tepat untuk mengkritik penggalan artikel di atas adalah…
a. seharusnya mobil-mobil tidak boleh mangantri di perempata jalan
b. masyarakat seharusnya lebih antisipasi agar kejadian seperti ini tidak tejadi berulang-ulang
c. maka dari itu jangan buang sampah sembarangan
d. semua pihak bertanggung jawab atas kebanjiran ini
e. harusnya mobil-mobil tidak boleh lewat jalan yang banjir
Puisi
Karangan bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
Ini dari kami bertiga
Pita hitam dalam rangkaian bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi
63. Isi puisi di atas menyatakan …
a. karangan bunga
b. tiga anak kecil
c. sore itu
d. kedukaan
e. pita hitam
“Oo, kau marah Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!”
“Huss! Apa kau anggap aku ini Pak Tuamu?”
“Oo, iya! Tentunya aku harus memanggilmu mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sebetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak demikian? Coba gambarka betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya?”. Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang. Lalu bicara dengan suara yang tidak berdaya. “betulkah bicaramu? Aku sudah nampak sangat tua?”
“Mengapa?”
“Lantas kau kau panggil mbah?”
“Hihihi! Pertanyaanmu itu! Kau sekatang kentara sekali merasa sedih! Mengapa? Apakah karena umurmu yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?”
“jangan bersenda gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya!”
64. Karakter kakek pada penggalan cerpen di atas adalah…
a. pemarah
b. pendendam
c. pemalu
d. perasa
e. penyuabar
65. Bacalah penggalan novel berikut dengan seksama!
Badri dan Lena sudah lama menikah dan kini telah dikaruniai dua orang bayi yang demikian rapat jarak kelahirannya. Mereka kawin dengan pesta yang meriah dan upacara adat yang tradisional. Dan semenjak itu Badri tinggal di rumah mertuanya, seperti juga suami-suami lainnya di Minangkabau. Pola hidup yang matrilineal yang tidak disukai Badri ketika masa remajanya, ternyata demikian indah dalam kenyataannya setelah ia menikahi Lena.. Kalkulasi biaya hidup yang mencemaskannya dulu, ternyata pula tidak perlu diributkan. Malah ketika anaknya yang kedua lahir, Lena dianjurkannya sendiri untuk berhenti menjadi guru.
Unsur ekstrinsik yang terdapat pada penggalan novel di atas adalah...
a. kondisi sosial
b. biografi
c. ekonomi
d. budaya
e. latar
10 bahasa yang banyak dipakai di Dunia
15 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar